Selasa, 18 Oktober 2016

Romantic Story



Hubungan Maya
            Satu tahun lalu aku mengkuti olimpiade sains tingkat SMA se Propinsi DIY. Disitu aku bertemu dengan seorang lelaki yang tidak sengaja bersenggol denganku saat aku keluar dari  toilet untuk menuju ke koridor Dinas Pendidikan tingkat Propinsi. Tiba-tiba..
            “ Eh maaf ya..” Kata lelaki itu
            “ Iya nggak papa kok” Jawabku dengan senyum
            Menurutku setelah aku bertemu dengan orang itu, aku merasa seperti ada sesuatu yang berbeda dengan diriku. Namun entahlah, aku tak akan terlalu memikirkan hal itu karena aku harus fokus dengan pertandingan ini demi nama baik sekolah ku.
            Setelah beberapa seleksi yang telah kulalui, akhirnya aku masuk ke babak penyisihan. Tinggal dua peserta yang ada di babak ini yaitu aku dan lelaki yang tadi ku temui di depan toilet.
            “ Hai,” Sapa lelaki itu dengan senyuman manis yang membuatku merasa malu
            “ Ha., hai ” Balasku dengan sedikit malu
            “ Dari SMA mana?” Tanyanya kepadaku
            “ Dari SMA Bharata Jaya” Jawabku
            Itulah sekilas yang kita bicarakan. Tak lama kemudian juri akan mengumumkan siapakah pemenang di olimpiade ini.
            “ Dan juara pertama untuk olimpiade sains tahun ini adalah… Hanifah Kamaya dari SMA Bharata Jaya Yogyakarta dengan skor 990 dari 1000”
            Betapa senangnya aku waktu itu, aku sangat tidak menyangka bahwa akulah yang mendapat juara I OSN tingkat propinsi saat itu. Sebelum aku naik di depan audience bersama guruku, aku sempat bertemu lelaki itu lagi dan dia menemuiku sebentar.
            “ Tunggu! Selamat ya Hanifah Kamaya” kata lelaki itu sembari menganggukkan kepalanya sebagai rasa hormat
            “ Ha.. iya, iya terimakasih ya” kata ku dengan canggung dan terburu-buru
            “ Dia menyebut nama ku.. oh my god” kata ku dalam hati. Yang selalu terngiang adalah suara nya saat dia menyebut namaku. Namun aku selalu berfikir jika aku tak boleh terlalu berharap.
            Seminggu setelah olimpiade itu aku iseng membuka facebook ku yang memang sudah jarang aku buka selama beberapa minggu ini. Beberapa pemberitahuan muncul. Namun, dari beberapa permintaan pertemanan yang muncul, ada satu yang membuat ku penasaran dari seorang lelaki bernama “Ibrahim Yusuf” dilihat dari fotonya sepertinya aku pernah melihatnya. Dan akhirnya aku menerima permintaan pertemanannya
            Beberapa menit kemudian….
            “ Assalmualaikum, Hanifah Kamaya sekali lagi selamat ya atas kemenangan mu di OSN seminggu yang lalu. Aku peserta yang waktu itu juga masuk dibabak semi final” sebuah pesan yang muncul tiba-tiba di dinding fb ku
            “ Waalaikumsalam, iyaa terimakasih ya mmm…” balasku bingung harus memanggil dia siapa
            “ Nama ku Ibrahim panggil saja Baim aku dari SMA Abu Bakar Ali. Aku harus panggil kamu siapa?”
            “ Panggil saja aku Maya. Senang berkenalan denganmu. Berarti kamu anak asrama ya?”
            …….
            Begitu seterusnya, kita saling bertanya satu sama lain, bercanda, dan lain-lain. Sampai lupa waktu. Kita semakin dekat semenjak itu.
            Baim adalah anak kelas XI IPA di sekolahnya namun dia juga tinggal di asrama sekolah itu. Dia berasal dari Aceh dan di kota ini dia bersama dengan kakaknya yang masih kuliah sekaligus menjadi ustadz di asrama itu. Dia anak yang baik, ramah, lucu, dan juga tampan. Itulah yang selalu teringat di pikiranku dan dialah alasan mengapa aku jadi sering membuka facebook akhir-akhir ini. Namun dia hanya bisa memegang handphone nya jika dia sedang diluar asrama dan jika mendapat ijin dari kakaknya yang juga sebagai pembinanya selama di asrama. Bahkan disaat aku sedang belajar, makan, bahkan tidur aku selalu mengingatnya. Seperti sedang jatuh cinta, yaa itulah yang aku rasakan semenjak aku mengenal nya sampai saat ini.
            Satu bulan berlalu aku dan baim pun jadi semakin dekat, dia sering memperhatikan ku, setiap dia sedang mendapat ijin untuk memegang hp pasti dia selalu mengabariku dan apapun itu. Suatu saat dia bertanya padaku ;
            “ Hanifah Kamaya apakah aku boleh jujur tentang perasaanku selama ini?”
            “ Yaa tentu saja Baim, Silahkan”
            “ Maya, sebenarnya semenjak aku melihat kamu pertama kali pada saat kita bertemu di koridor. aku melihatmu  seperti ada yang berbeda ada sesuatu yang berkata di dalam hati kecilku ini. Dan aku harap kamu pun juga merasakannya. Maya, a..a aku suka padamu melebihi dari seorang sahabat” itulah kata-kata yang diungkapkan oleh Baim.
            “ Ya, Baim aku sangat mengerti perasaanmu dan saat itu juga aku pun merasakan hal yang sama. Aku sangat kagum padamu dengan semua bakat-bakatmu dan aku juga sangat suka padamu. Dan aku juga sayang padamu Baim” jawabku jujur kepadanya.
            Semenjak saat itulah kita resmi jadian. Ya, kita hanya bisa chatting an, SMS an jika dia ada waktu yang memungkinkan. Kadang-kadang kita teleponan jika dia sedang pergi keluar sekolah. Ya, sekedar itulah komunikasi kita selama pacaran. Namun kita saling support satu sama lain, kita juga mengerti satu sama lain walaupun kita tidak pernah bertemu sekalipun.
            Tetapi semenjak itu prestasi ku jadi menurun dan ibuku mengancam akan menyita handphone dan laptop ku, jika prestasiku terus menurun.
            “ Maya, sebenarnya apa yang sedang terjadi padamu saat ini, prestasi mu akhir-akhir ini terus menurun, bahkan ibu juga jarang melihat kamu mengulangi pelajaran mu lagi se usai sekolah. Malah kamu mainan hp dan laptop mu terus. Apa perlu ibu sita!” tegas ibu kepadaku.
            “ maafkan maya bu, maya janji tidak akan mengulaginya lagi. Tapi jangan sita hp dan laptop maya bu. Maya mohon”
            “ apakah kamu bisa menaikkan nilai-nilai ulangan mu seperti dulu lagi?”
            “ iya bu, Maya bisa” kata ku sambil menangis
            Setelah aku pikir-pikir dan aku juga memohon petunjuk kepada Allah swt, seperti apa yang pernah dikatakan oleh Baim kepadaku bahwa jika kita ingin minta petnjuk minta sama Allah swt. Akupun memutuskan untuk menyudahi hubunganku dengan Baim yang telah berjalan selama 2 bulan ini.
            Aku juga telah mengatakan semua pada baim dan dengan terpaksa Baim harus rela melepaskan hubungan ini dan kembali menjadi teman biasa.
            “ aku minta maaf banget im atas semua kejujuran ku ini tapi aku janji kita masih bisa menjadi teman” dengan berat hati sebenarnya aku katakan ini kepada Baim
            “ Maya, demi Allah aku sayang banget sama kamu sampai saat ini. Aku gak mau kehilangan kamu”
            “ Baim aku mohon kamu jangan terus seperti itu. Jujur aku juga masih sayang sama kamu”
            “ tapi baiklah kalau seperti itu. Kan ini juga demi kebaikanmu”
            “ makasih Baim, kamu udah mau ngertiin aku. Aku tidak akan buka fb ini selama 2 minggu ini karena aku mau ujian”
           
            Ujian telah berlalu dan hasilnya memuaskan karena aku kembali menjadi Maya yang nilainya bagus lagi. Untuk pertama kalinya selama 2 mingguan lebih aku membuka facebook. Ya, aku stalk atau mengintip fb milik Baim dan mengejutkan. Ternyata selama kita putus Baim sering menulis status-status galau dan apapun tentang kita termasuk olimpiade itu.
                       
            Untuk pertama kalinya aku chat sama Baim lagi.
            “ Kamu kenapa im?”
            “ aku tau kamu tau apa yang aku rasakan saat ini”
            “ ya, Baim aku tau perasaanmu, sangat tau”
            “Maya andaikan kamu tau bahwa aku sangat menyesal karena aku dulu terlalu berlebihan dalam menghubungimu sampai kamu seperti itu. Dan andaikan aku dapat mengulangi waktu itu berilah aku kesempatan lagi Maya”
            “ ya,, aku tau sebenarnya aku ingin tapi…”
            “ Tapi? Tapi apa maya?
            “ Baiklah aku mau kita kembali lagi Baim J
            Dan di masa pacaran kita yang kedua ini kita lebih banyak berubah, diantaranya dia hanya mau menghubungiku jika aku telah selesai belajar, dia lebih banyak memberiku motivasi sehingga aku lebih giat lagi belajarnya, dan dia mengajariku banyak tentang agama. Dan sekarang aku yang lebih merasa tidak mau kehilangan dia.
            Lima bulan sudah kita menjalani hubungan ini, kita sama-sama nyaman dengan hubungan yang sekarang ini. Namun sebuah pernyataan dari Baim yang membuatku down dan juga sedih. Seperti biasa kita berkomunikasi lewat pesan facebook.
            “ Maya aku sangat sayang sama kamu”
            “ iya im. Aku juga :D :P”
            “ Tapi ada yang ingin aku katakan sama kamu”
            “ apa?”
            “ besok aku akan pindah ke Aceh lagi dan menetap disana”
            “ Hah Baim.. ouh aku nggak mau kamu pergi”
            “ ya aku tau. Tapi, Abi ku di Aceh meninggal dunia dan aku bersama kakak ku akan pindah disana untuk menemani Umi yang sendiri di sana”
            Innalillahi wa inalillahi rojiun Baim aku ikut berduka cita yaa L :’( aku juga jadi sedih”
            “ iya maya makasih,, tapi maaf aku harus berkata ini kepada mu”
            “iya Baim?”
            “ Aku.. mmm.. karena aku akan ada di aceh dan kamu di jogja, jadi aku pikir kita harus menyudahi hubungan ini”
            “ iyaa im, aku tau jika kamu akan berkata seperti itu.. aku sangat mengerti im.. iya aku tau kok im.. :’)” dengan tegar aku berkata itu kepada Baim
            “ aku minta maaf yaa Maya”
            “ iya Baim, Love you”
            “ Love you to Maya”
            Dan itulah kata-kata terakhir yang Baim katakan kepadaku setelah kita menyudahi hubungan yang hanya lewat dunia maya ini.
Semenjak itulah aku mencoba untuk melupakan Baim meski berat. Dan ini status terakhir di facebook nya yang membuat aku sempat menangis.

~SELESAI~
By: Rezki ihya (XII IPA 2 / 12)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar