Hubungan
Maya
Satu tahun lalu aku mengkuti
olimpiade sains tingkat SMA se Propinsi DIY. Disitu aku bertemu dengan seorang
lelaki yang tidak sengaja bersenggol denganku saat aku keluar dari toilet untuk menuju ke koridor Dinas
Pendidikan tingkat Propinsi. Tiba-tiba..
“ Eh maaf ya..” Kata lelaki itu
“ Iya nggak papa kok” Jawabku dengan
senyum
Menurutku setelah aku bertemu dengan
orang itu, aku merasa seperti ada sesuatu yang berbeda dengan diriku. Namun
entahlah, aku tak akan terlalu memikirkan hal itu karena aku harus fokus dengan
pertandingan ini demi nama baik sekolah ku.
Setelah beberapa seleksi yang telah
kulalui, akhirnya aku masuk ke babak penyisihan. Tinggal dua peserta yang ada
di babak ini yaitu aku dan lelaki yang tadi ku temui di depan toilet.
“ Hai,” Sapa lelaki itu dengan
senyuman manis yang membuatku merasa malu
“ Ha., hai ” Balasku dengan sedikit
malu
“ Dari SMA mana?” Tanyanya kepadaku
“ Dari SMA Bharata Jaya” Jawabku
Itulah sekilas yang kita bicarakan.
Tak lama kemudian juri akan mengumumkan siapakah pemenang di olimpiade ini.
“ Dan juara pertama untuk olimpiade
sains tahun ini adalah… Hanifah Kamaya dari SMA Bharata Jaya Yogyakarta dengan
skor 990 dari 1000”
Betapa senangnya aku waktu itu, aku
sangat tidak menyangka bahwa akulah yang mendapat juara I OSN tingkat propinsi
saat itu. Sebelum aku naik di depan audience bersama guruku, aku sempat bertemu
lelaki itu lagi dan dia menemuiku sebentar.
“ Tunggu! Selamat ya Hanifah Kamaya”
kata lelaki itu sembari menganggukkan kepalanya sebagai rasa hormat
“ Ha.. iya, iya terimakasih ya” kata
ku dengan canggung dan terburu-buru
“
Dia menyebut nama ku.. oh my god” kata ku dalam hati. Yang selalu terngiang
adalah suara nya saat dia menyebut namaku. Namun aku selalu berfikir jika aku
tak boleh terlalu berharap.
Seminggu setelah olimpiade itu aku
iseng membuka facebook ku yang memang
sudah jarang aku buka selama beberapa minggu ini. Beberapa pemberitahuan
muncul. Namun, dari beberapa permintaan pertemanan yang muncul, ada satu yang
membuat ku penasaran dari seorang lelaki bernama “Ibrahim Yusuf” dilihat dari
fotonya sepertinya aku pernah melihatnya. Dan akhirnya aku menerima permintaan pertemanannya
Beberapa menit kemudian….
“ Assalmualaikum, Hanifah Kamaya
sekali lagi selamat ya atas kemenangan mu di OSN seminggu yang lalu. Aku
peserta yang waktu itu juga masuk dibabak semi final” sebuah pesan yang muncul
tiba-tiba di dinding fb ku
“ Waalaikumsalam, iyaa terimakasih ya
mmm…” balasku bingung harus memanggil dia siapa
“ Nama ku Ibrahim panggil saja Baim
aku dari SMA Abu Bakar Ali. Aku harus panggil kamu siapa?”
“ Panggil saja aku Maya. Senang
berkenalan denganmu. Berarti kamu anak asrama ya?”
…….
Begitu seterusnya, kita saling
bertanya satu sama lain, bercanda, dan lain-lain. Sampai lupa waktu. Kita
semakin dekat semenjak itu.
Baim adalah anak kelas XI IPA di
sekolahnya namun dia juga tinggal di asrama sekolah itu. Dia berasal dari Aceh
dan di kota ini dia bersama dengan kakaknya yang masih kuliah sekaligus menjadi
ustadz di asrama itu. Dia anak yang baik, ramah, lucu, dan juga tampan. Itulah
yang selalu teringat di pikiranku dan dialah alasan mengapa aku jadi sering
membuka facebook akhir-akhir ini. Namun
dia hanya bisa memegang handphone nya
jika dia sedang diluar asrama dan jika mendapat ijin dari kakaknya yang juga sebagai
pembinanya selama di asrama. Bahkan disaat aku sedang belajar, makan, bahkan tidur
aku selalu mengingatnya. Seperti sedang jatuh cinta, yaa itulah yang aku
rasakan semenjak aku mengenal nya sampai saat ini.
Satu bulan berlalu aku dan baim pun
jadi semakin dekat, dia sering memperhatikan ku, setiap dia sedang mendapat
ijin untuk memegang hp pasti dia selalu mengabariku dan apapun itu. Suatu saat
dia bertanya padaku ;
“ Hanifah Kamaya apakah aku boleh
jujur tentang perasaanku selama ini?”
“ Yaa tentu saja Baim, Silahkan”
“ Maya, sebenarnya semenjak aku
melihat kamu pertama kali pada saat kita bertemu di koridor. aku melihatmu seperti ada yang berbeda ada sesuatu yang
berkata di dalam hati kecilku ini. Dan aku harap kamu pun juga merasakannya.
Maya, a..a aku suka padamu melebihi dari seorang sahabat” itulah kata-kata yang
diungkapkan oleh Baim.
“ Ya, Baim aku sangat mengerti
perasaanmu dan saat itu juga aku pun merasakan hal yang sama. Aku sangat kagum
padamu dengan semua bakat-bakatmu dan aku juga sangat suka padamu. Dan aku juga
sayang padamu Baim” jawabku jujur kepadanya.
Semenjak saat itulah kita resmi
jadian. Ya, kita hanya bisa chatting
an, SMS an jika dia ada waktu yang memungkinkan. Kadang-kadang kita teleponan
jika dia sedang pergi keluar sekolah. Ya, sekedar itulah komunikasi kita selama
pacaran. Namun kita saling support satu sama lain, kita juga mengerti satu sama
lain walaupun kita tidak pernah bertemu sekalipun.
Tetapi
semenjak itu prestasi ku jadi menurun dan ibuku mengancam akan menyita handphone dan laptop ku, jika prestasiku terus menurun.
“ Maya, sebenarnya apa yang sedang
terjadi padamu saat ini, prestasi mu akhir-akhir ini terus menurun, bahkan ibu
juga jarang melihat kamu mengulangi pelajaran mu lagi se usai sekolah. Malah
kamu mainan hp dan laptop mu terus. Apa perlu ibu sita!” tegas ibu kepadaku.
“ maafkan maya bu, maya janji tidak
akan mengulaginya lagi. Tapi jangan sita hp dan laptop maya bu. Maya mohon”
“ apakah kamu bisa menaikkan
nilai-nilai ulangan mu seperti dulu lagi?”
“ iya bu, Maya bisa” kata ku sambil
menangis
Setelah aku pikir-pikir dan aku juga
memohon petunjuk kepada Allah swt, seperti apa yang pernah dikatakan oleh Baim
kepadaku bahwa jika kita ingin minta petnjuk minta sama Allah swt. Akupun
memutuskan untuk menyudahi hubunganku dengan Baim yang telah berjalan selama 2
bulan ini.
Aku juga telah mengatakan semua pada
baim dan dengan terpaksa Baim harus rela melepaskan hubungan ini dan kembali
menjadi teman biasa.
“ aku minta maaf banget im atas
semua kejujuran ku ini tapi aku janji kita masih bisa menjadi teman” dengan
berat hati sebenarnya aku katakan ini kepada Baim
“ Maya, demi Allah aku sayang banget
sama kamu sampai saat ini. Aku gak mau kehilangan kamu”
“ Baim aku mohon kamu jangan terus
seperti itu. Jujur aku juga masih sayang sama kamu”
“ tapi baiklah kalau seperti itu.
Kan ini juga demi kebaikanmu”
“ makasih Baim, kamu udah mau
ngertiin aku. Aku tidak akan buka fb ini selama 2 minggu ini karena aku mau
ujian”
…
Ujian telah berlalu dan hasilnya
memuaskan karena aku kembali menjadi Maya yang nilainya bagus lagi. Untuk
pertama kalinya selama 2 mingguan lebih aku membuka facebook. Ya, aku stalk atau
mengintip fb milik Baim dan mengejutkan. Ternyata selama kita putus Baim sering
menulis status-status galau dan apapun tentang kita termasuk olimpiade itu.
Untuk pertama kalinya aku chat sama
Baim lagi.
“ Kamu kenapa im?”
“ aku tau kamu tau apa yang aku
rasakan saat ini”
“ ya, Baim aku tau perasaanmu, sangat
tau”
“Maya andaikan kamu tau bahwa aku
sangat menyesal karena aku dulu terlalu berlebihan dalam menghubungimu sampai
kamu seperti itu. Dan andaikan aku dapat mengulangi waktu itu berilah aku
kesempatan lagi Maya”
“ ya,, aku tau sebenarnya aku ingin
tapi…”
“ Tapi? Tapi apa maya?
“ Baiklah aku mau kita kembali lagi
Baim J”
Dan di masa pacaran kita yang kedua
ini kita lebih banyak berubah, diantaranya dia hanya mau menghubungiku jika aku
telah selesai belajar, dia lebih banyak memberiku motivasi sehingga aku lebih
giat lagi belajarnya, dan dia mengajariku banyak tentang agama. Dan sekarang
aku yang lebih merasa tidak mau kehilangan dia.
Lima bulan sudah kita menjalani
hubungan ini, kita sama-sama nyaman dengan hubungan yang sekarang ini. Namun
sebuah pernyataan dari Baim yang membuatku down
dan juga sedih. Seperti biasa kita berkomunikasi lewat pesan facebook.
“ Maya aku sangat sayang sama kamu”
“ iya im. Aku juga :D :P”
“ Tapi ada yang ingin aku katakan
sama kamu”
“ apa?”
“ besok aku akan pindah ke Aceh lagi
dan menetap disana”
“ Hah Baim.. ouh aku nggak mau kamu
pergi”
“ ya aku tau. Tapi, Abi ku di Aceh meninggal
dunia dan aku bersama kakak ku akan pindah disana untuk menemani Umi yang
sendiri di sana”
“ Innalillahi wa inalillahi rojiun Baim aku ikut berduka cita yaa L
:’( aku juga jadi sedih”
“ iya maya makasih,, tapi maaf aku
harus berkata ini kepada mu”
“iya Baim?”
“ Aku.. mmm.. karena aku akan ada di
aceh dan kamu di jogja, jadi aku pikir kita harus menyudahi hubungan ini”
“ iyaa im, aku tau jika kamu akan
berkata seperti itu.. aku sangat mengerti im.. iya aku tau kok im.. :’)” dengan
tegar aku berkata itu kepada Baim
“ aku minta maaf yaa Maya”
“ iya Baim, Love you”
“ Love you to Maya”
Dan itulah kata-kata terakhir yang
Baim katakan kepadaku setelah kita menyudahi hubungan yang hanya lewat dunia
maya ini.
Semenjak
itulah aku mencoba untuk melupakan Baim meski berat. Dan ini status terakhir di
facebook nya yang membuat aku sempat
menangis.
~SELESAI~
By: Rezki ihya (XII IPA 2 / 12)